A.
Pengenalan Database Management System
Basis
data (database) adalah sekumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari basis dara tersebut (http://id.wikipedia.org/wiki/Database).
Database digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang terintegrasi dengan
baik di dalam komputer.
Untuk
mengelola database diperlukan suatu software yang disebut Database Management
System (DBMS). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan
user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database
secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan
memanipulasi data yang ada.
Sedangkan
Relationship Database Management System merupakan salah satu jenis DBMS yang
mendukung adanya relationship atau hubungan antar tabel. Selain RDBMS, terdapat
jenis DBMS lain, misalnya Hierarchy DBMS, Object Oriented DBMS, dsb. Berikut
ini beberapa software DBMS yang sering digunakan dalam aplikasi program antara
lain :
1. Operasi
Dasar Database / perintah SQL :
·
CREATE DATABASE = untuk menciptakan database.
·
DROP DATABASE = untuk menghapus database.
·
ORDER BY = untuk mengurutkan data di tabel.
·
CREATE TABLE = untuk menciptakan tabel.
·
DROP TABLE = untuk menghapus tabel secara
keseluruhan beserta stuktur tabel.
·
TRUNCATE TABLE = untuk menghapus semua data
di tabel.
·
INSERT = untuk menyisipkan data ke tabel.
·
UPDATE = untuk memperbarui atau mengubah data
di tabel.
·
DELETE = untuk menghapus data di tabel.
·
SELECT = untuk mengambil data di satu tabel
atau beberapa tabel.
2. Pemanfaatan Database :
·
Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat
waktu dan relevan.
·
Mengurangi duplikasi data (data redundancy).
·
Hubungan data dapat ditingkatkan (data
relationship).
·
Manipulasi terhadap data dengan cepat dan
mudah (data manipulation).
·
Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan
(storage space).
3. Peranan
Basis Data dalam Pengembangan Sistem Informasi
· Sistem
Informasi berperan sebagai sistem, karena mempunyai ruang lingkup yang relatif
lebih luas dan lebih kompleks. Sedangkan sistem basis data merupakan subsistem
karena menjadi bagian dan berada di dalam Sistem Informasi.
· Sistem
basis data adalah sistem informasi yang menginstegrasikan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
· Keberadaan
sistem basis data di dalam sistem informasi adalah mutlak. Sistem informasi
tidak akan terwujud tanpa melibatkan basis data.
B.
Lingkungan Database Manajemen Sistem
Penyusunan basis data digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, yaitu :
1.
Redundansi data
a.
Munculnya data-data yang sama secara
berulang-ulang pada beberapa file basis data yang semestinya tidak diperlukan.
b.
Akan mengakibatkan proses updating lebih lama
dan memungkinkan terjadinya inconsistency data.
2.
Inkonsistensi data
Yaitu
munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file
dengan kunci yang sama.
3.
Isolasi data untuk standardisasi
Pemakaian beberapa file basis data yang
tersebar dalam beberapa file, hal ini menyulitkan bagi programmer untuk
mengambil dan menyimpan data.
4.
Banyak pemakai (multiuser)
5.
Masalah keamanan (security)
Pada prinsipnya basis data hanya boleh
diakses oleh pemakai tertentu saja yang mempunyai wewenang. Pembatasan dapat
dilakukan melalui DBMS atau program aplikasi.
6.
Masalah integritas (integrity)
Untuk menjaga agar unjuk kerja sistem tetap
dalam pengendalian penuh. Secara teknis maka ada kunci primer yang
menghubungkan beberapa file yang saling berkaitan.
7.
Masalah kebebasan data (independence)
Basis data dirancang hendaknya tidak
bergantung pada program aplikasi yang dibangun. Sehingga apabila ada perubahan
terhadap field, tidak perlu mengubah programnya.
C.
Konsep DBMS
Database
management system adalah perangkat lunak yang memberikan fasilitas untuk
melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan
koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data.
Komponen-komponen
utama DBMS :
1.
Query Language
Digunakan oleh bagian lain dengan sedikit
perintah sederhana. Ex: Structure Query Language (SQL) , Query by Example
(QBE).
2.
Report Generate
Dirancang untuk membuat cetakan yang memiliki
perinah-perintah untuk membuat header, judul, kolom, summary, dll.
3.
Data Control Language (DCL)
Komponen ini digunakan untuk mengontrol data
(transaksi bisa disimpan secara permanen atau bisa juga dibatalkan).
4.
Data Definition Language (DDL)
Komponen ini digunakan untuk mendefinisikan,
mengubah, dan menghapus objek-objek yang diperlukan dalam database, misalnya
table, view, indeks, stored procedure, dsb.
5.
Data Manipulation Language (DML)
Komponen ini digunakan untuk melakukan
manipulasi data seperti insert, update, delete.
6.
Data Dictionary
Digunakan untuk memelihara definisi-definisi
standar seluruh perincian data dalam lingkup kecil pada sistem basis data.
7.
Database
Merupakan bagian dari DBMS yang menyediakan
data dalam berbagai tipe dan format untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
8.
Access Routine
Akses rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh
program lain untuk mengakses basis data.
Model Database
Pada dasarnya, database hanya mempunyai 2 varian model,
yaitu model Post-relational database dan model Object database. Saya akan
menjelaskan secara rinci model-model database tersebut.
1.
Post-relational database model
Merupakan sebuah produk yang menawarkan model
data yang lebih umum dari model relasional. Model data dalam produk tersebut
mencakup hubungan / relasi namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang
mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan
hal itu. Model ini benar-benar mengintegrasikan konsep-konsep dari teknologi
yang pre-date the relational model.
2.
Object database model
Dalam beberapa tahun terakhir, paradigma yang
berorientasi pada objek telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan
spasial database, telekomunikasi dan ilmu ilmiah lainnya. Model ini berusaha
untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih erat satu
sama lain, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem
yang sama seperti program aplikasi. Mengapa demikian ? karena hal ini bertujuan
untuk menghindari overhead (ketidakcocokan impedansi) untuk mengkonversi
informasi antara perwakilan di database (misalnya sebagai baris dalam tabel)
dan perwakilan di program aplikasi biasanya sebagai objek). Pada saat yang
sama, objek database berupaya untuk memperkenalkan ide-ide kunci dari
pemrograman objek, seperti encapsulation dan polymorphism ke dalam dunia
database.
Comments
Post a Comment